Rabu, 03 Maret 2010

Facebook Haram, Lahirkan Beberapa Pendapat

Facebook Haram, demikian hasil Musyawarah forum santri se-jawa timur. Diharamkannya facebook ternyata menimbulkan kontroversi diberbagai kalangan. Sama seperti fatwa Haram Merokok yang dikeluarkan oleh MUI, Hasil musyawarah lebih tepatnya hasil bahtsul masa'il forum santri putri yang didukung oleh MUI jawa timur
tersebut juga menimbulkan Pro-Kontra.


Terlepas dari pro-kontra Facebook Haram, berikut beberapa pendapat dari para sahabat blogger yang telah memberi komentar terhadap Artikel forum santri haramkan facebook, terlalu berlebihan :


Novi Berpendapat : facebook barusan booming. rasanya terburu-buru bagi mereka (baca: yang mengharamkan facebook) untuk mengharamkan fesbuk. sesuatu hal yang tiba-tiba dilarang itu sama saja dengan menangguhkan kegembiraan orang lain. dan menangguhkan kegembiraan adalah dosa,
kegembiraan yang saya maksud adalah ketika pengguna Fesbook merasakan syukurnya bisa berjumpa kembali dengan teman2 yang telah lama hilang, mengikuti uneg2 teman2nya lain, dsb..
Lebih baik forum santri itu membuau group tersendiri dalam Facebuk dan menyirami dengan hal2 kebaikan, dsb.

Nafisa Berpendapat : wahane ga setuju kalo facebook haram, ane juga pengguna facebook. karena facebook ane jadi ketemu and bisa berhubungan ma para alumni pondok ane. gini - gini ane juga santri lo.

Rudy Berpendapat : Aku tau tuh penyebabnya kenapa para santri itu mengharamkan facebook dan friendster. Soalnya teman mereka di facebook gag nambah-nambah.

AgusNaim Berpendapat : yang jelas, selama saya nyantri dulu ga ada yang namanya ngenet. jangankan ngenet, nonton tivi aja nyolong-nyolong. hanya nonton bola aja yang diperbolehkan. so... jangan salahkan saya kalo akirnya saya berpendapat "facebook haram", karena ga dibagi-bagi sama santri pondok, coba kita di ponpes dikasih kesempatan ngenet, pasti makin pinter dan tau dengan baik apa itu pesbuk" :D secara (sakjane secara iku boso endi toh?) pengguna pesbukyang naruh poto2 ga jelas tidak lebih dari 1% dari seluruh pengguna pesbuk :D


Munawar AM Berpendapat : Siapa bisa membendung fenomena Facebook? Belum ada; KECUALI HATI NURANI, NALAR DAN KEKUATAN IMAN KITA.


Yoga Geraldo Berpendapat : facebook mw di haramkan ???? Kalo sanggup, nutup aja website nya ???? bukan apa sih..
ada di beberapa forum aku baca.. katanya gara2 salah satu santri ada yang dikirimi gambar porno di friendster... gara2 itu doang ?????? trus kata nya juga harus menggunakan facebook untuk ibadah ( dalam hal ini dikatakan secara islam..) emang nya pengguna facebook cuma muslim? (maaf bukan berniat SARA..), silahkan baca Dibalik Rencana Fatwa Haramnya Facebook. selain itu kalo di pikir2 aneh juga... emang santri di perbolehkan ngenet? masa sampe punya account di friendster? atau jangan2 ini kecemburuan karena gak di perbolehkan?. sampai2 mau mengharamkan facebook. Maaf kalo berpendapat agak keras... tp inget.. kita indonesia negara pancasila.. agama yg dipercaya ada banyak.. kita bukan negara islam.. jangan dikit" dipergunakan hukum islam.. klo semua hukum agama di pakai.. apa guna nya lagi hukum pidana dan perdata?
jangan gara2 1 pihak dan 1 kejadian yg gak penting..
lalu mengambil keputusan yg picik... Iku wae wise lah..

Saya berpendapat: ya fesbuk diharmkan emang berlebihan sih, tp emang penggunanya sih kadang2 ga pnya etika dan kurang dijaga perilakunya. Ya menurut saya sih diharamkan bagi pengguna yang mempunyai niat buruk dalam penggunaan jejaring sosial ini. Bagi yang mempunyai niat baik mah, sok atuh gunaken semaunya.

Selasa, 02 Maret 2010

SABAR

Kadang-kadang ketika kita marah atau kesal akan sesuatu, pasti akan ada seseorang yang akan mengingatkan kita untuk bersabar akan sesuatu itu. Nah sebenarnya apa sih yang dimaksud sabar itu? atau sabar itu hanya untuk sekedar untuk menenangkan teman kita sesaat atau apa?
Nah, disini saya akan sedikit berbagi untuk kita semua. Sabar adalah menahan diri dari hal-hal yang tidak disukai maupun hal-hal yang disukai. Sabar terhadap hal-hal yang tidak disukai memang lebih mudah karena pada dasarnya kita memang tidak ingin melakukannya. Sedangkan sabar terhadap hal-hal yang disukai lebih sulit karena dasarnya kita selalu ingin melakukannya. Sabar adalah separuh iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan. Memang, siapapun yang sedang tertimpa musibah seperti penindasan atau teraniaya harus bersabar dan tawakal kepada Allah SWT. Namun siapapun yang sedang berada dalam kenikmatan dan kekuasaan juga harus bersabar dengan nikmat Allah yang melimpah itu. karena pada dasarnya semua itu adalah milik Allah, yang pada saatnya nanti pasti akan kembali kepadanya. Setiap hamba Allah kaya atau miskin, seyogyanya bersabar dan bersyukur. Kalau orang kaya itu bersyukur itu baik. Tapi lebih baik lagi jika ia bersabar. Jadi sebagai manusia kita harus bersyukur dan bersabar. Seorang yang sabar itu selalu mengelola amarah dengan efektif tidak meledak-ledak. Marah hanya akan membuat masalah kecil menjadi lebih besar lagi. Maka dari itu sabar itu penting dalam kehidupan kita.

Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda dan Sosialisasi
Masa remaja adalah masa transisi dansecara psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua (orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterkaitan serta loyalitas teman sebaya). Dalam keadan demikian, seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.(dikutip dari harian kompas)
Anomi menurut Enoch Markum, muncul akibat keaneragaman dan kekaburan norma. Dalam keadaan bingung inilah mereka berusaha mencari pegangan norma lain yan gbisa mengisi kekosongan tersebut. Hal inilah kesempatan yang memberi peluang pada penyimpangan dan pelanggaran akibat kesalahan pegangan.
Peran Media Massa
Tersedianya banyak pilihan isi informasi, hal demikian, kesan semakin permisifnya masyarakat tercermin pada isi media yang beredar. Masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, ditandai beberapa ciri. Pertama, keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri. Kedua, kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga, kebutuhan memperoleh akseptabilitas di tengah sesama remaja.
Ciri-ciri ini menyebabkan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan mereka. Kencenderungan relasi orang tua dan remaja positif merupakan faktor pendukung hubungan orang tua dan remaja yang edukatif. Sedangkan yang negatif merupakan faktor yang tidak mendukung karena bersifat destruktif dan konfontatif. Mengembangkan relasi antara orang tua dan remaja yang positif bukan hal mudah karena harus menghadapi yang negatif yang terus berkembang akibat situasi dan kondisi tertentu misalnya perubahan sosial.
Pemuda dan Identitas
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari genersi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melansungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri ditengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu pada tahapan pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat, seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi.
Permasalahan Generasi muda
1. Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat temasuk generasi muda.
2. Kekuranganpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginyajumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
Potensi – potensi Generasi muda/pemuda
1. Idealisme dan daya kritis
2. Dinamika dan kreatifitas
3. Keberanian mengambil resiko
4. Optimis dan kegairahan semangat
5. Sikap kemandirian dan disiplin murni
6. Terdidik
7. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
8. Patriotisme dan nasionalisme
9. Sikap kesatria
10. Kemampuan penguasaan

Sosialisai adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisai sebenarnya berawal dari dalam keluarga.
Melalui proses sosialisasis, individu (pemuda) akan terwarnai cara berfikir dan kebiasaan – kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan linkungan budayanya. Kepribadian seseorang melalui proses sosialisasi dapat terbentuk dimana kepribadian itu merupakan suatu komponen pemberi atau penyebab warna dari wujud tingkah laku sosial manusia, jadi dalam hal ini sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dalam hubungannya dengan sistem sosial. Dalam proses tersebut seorang individu dari masa kanak – kanak hingga dewasa belajar pola – pola tindakan dalam interaksi beraneka ragam atau macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pokok sosialisasi adalah:
1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3. Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihanmawas diri yang tepat.
4. Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dengan masyarakat umumnya.
Faktor lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegang peranan penting, karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya imitasi dan identitasnya. Pengalaman demi pengalaman akan diperoleh pemuda dari lingkungan sekelilingnya. Lebih-lebih pada masa peralihan dari masa muda menjelang dewasa, dimana sering terjadi konflik nilai, wadah pembinaan harus bersifat fleksibel, mampu dan mengerti dalam membina pemuda harus mematikan jiwa mudanya yang penuh dengan fasilitas hidup.

Kehidupan Bermasyarakat

Pengertian Masyarakat Dalam Kehidupan Sosial Antar Manusia :
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.

A. Arti Definisi / Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.

1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.


Norma-Norma yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat :

a. Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, laranganlarangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat. Contoh norma agama ini diantaranya ialah:
a) “Kamu dilarang membunuh”.
b) “Kamu dilarang mencuri”.
c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”.
d) “Kamu harus beribadah”.
e) “Kamu jangan menipu”.
b. Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”.
b) “Kamu harus berlaku jujur”.
c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”.
d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”.
c. Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.
Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat.
Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau

membawa bayi”.
b) “Jangan makan sambil berbicara”.
c) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.
d) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.

d. Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara.

Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.

*sumber : Org.Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia