1. Coba anda ukur tentang konsep diri anda!
Jawab :
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita, persepsi ini boleh bersifat psikologis, sosial dan psikis. Konsep diri bukan hanya gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian kita”. Pengertian konsep diri dalam istilah umum mengacu pada persepsi seseorang mengenai dirinya sendiri. Persepsi ini terbentuk melalui kesimpulan-kesimpulan yang diambil berdasarkan pengalaman pengalaman dan persepsi-persepsi terutama dipengaruhi oleh reward dan punishment yang diberikan oleh seseorang yang berarti dalam kehidupannya.
tertutup -10<--------------------->10 terbuka
Menurut saya, saya termasuk kedalam tipe orang yang tertutup, apalagi menyangkut hal atau masalah pribadi.
2. Coba anda tanyakan ke teman anda tentang konsep diri anda!
Jawab :
Menurut teman saya, saya termasuk orang yang pendiam dan sangat tertutup. Saya tidak suka berbicara banyak.
3. Apa yang dimaksud dengan motivasi?
Jawab :
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
4. Dalam kepemimpinan ada sifat demokratis dan otokratis. Coba jelaskan!
Jawab :
a. Gaya kepemimpinan demokratis adalah Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
- Wewenang pemimpin tidak mutlak;
- Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan;
- Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan;
- Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan;
- Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara wajar;
- Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan;
- Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan atau pendapat;
- Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan dari pada intruksi;
- Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan bertindak, adanya saling percaya, saling menghormati.
b. Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan. Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut:
- Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin;
- Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan;
- Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahannya dilakukan secara ketat;
- Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran pertimbangan atau pendapat;
5. Apa yang dimaksud dengan teori X dan teori Y. Bagaimana dalam penerapan kepemimpinan?
Jawab :
a. Teori X = Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
b. Teori Y = Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.