Nama : Faizal
Reza
Kelas : 4 KA 10
NPM : 12109327
Tugas
ke 2
1.
Jelaskan tentang perkembangan jaringan komputer sebagai sarana yang digunakan
dalam proses telematika!
Jawab
:
Surat kabar, buku, radio dan telelvisi
sudah merupakan bagian kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia. Dengan bertambah canggihnya teknolgi mikroelektronika, fax dan
komputer akan mengambil porsi yang cukup besar dalam dunia informasi di
Indonesia. Lima tahun yang lalu, nomor telepon di perkantoran yang khusus
digunakan untuk fax masih sangat langka. Saat ini, nomor telepon fax sudah
merupakan hal yang lazim digunakan di perkantoran. Hal ini menunjukkan bahwa
informasi memegang peranan dalam beberapa bidang penting, seperti bidang usaha,
industri dan pendidikan.
Kelancaran proses alih informasi dan pengolahan data akan sangat membantu perkembangan dunia usaha, industri dan pendidikan untuk banyak hal. Proses alih informasi dan pengolahan data akan lebih cepat jika berlangsung antar komputer dibandingkan dengan fax. Dengan demikian, bukan hal yang tidak mungkin jika saluran khusus untuk komunikasi antarkomputer (lebih dikenal sebagai jaringan komputer) merupakan hal yang lazim di masa mendatang.
Kelancaran proses alih informasi dan pengolahan data akan sangat membantu perkembangan dunia usaha, industri dan pendidikan untuk banyak hal. Proses alih informasi dan pengolahan data akan lebih cepat jika berlangsung antar komputer dibandingkan dengan fax. Dengan demikian, bukan hal yang tidak mungkin jika saluran khusus untuk komunikasi antarkomputer (lebih dikenal sebagai jaringan komputer) merupakan hal yang lazim di masa mendatang.
Untuk memungkinkan komunikasi antarkomputer, prasarana jaringan komputer meliputi wilayah luas perlu dikembangkan. Beberapa alternatif telah dicoba dikembangkan, seperti SKDP (PT Telkom) dan tak lama lagi di beberapa daerah kecil akan beroperasi sistem ISDN (juga dikelola oleh PT Telkom). Alternatif lain yang cukup menarik untuk dikaji adalah jaringan komputer paket radio yang saat ini digunakan oleh tidak kurang dari 2400 orang di seluruh Indonesia, dengan komposisi pengguna sebagai berikut: 69 persen pengguna di perguruan tinngi, 18 persen pengguna di lembaga pemerintah, 4 persen pengguna di lembaga pemerintahan, 4 persen pengguna di lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan 5 persen pengguna berada di industry / badan komersial. Teknologi yang digunakan pada jaringan komputer merupakan perkembangan teknologi SKDP (PT Telkom). Protokol AX.25 digunakan pada link layer, yang merupakan perkembangan protokol X.25 (SKDP). Diatas protokol AX.25, digunakan protokol (Internet Protokol) yang memungkinkan integrasi berbagai jenis komputer ke dalam jaringan. Adapun aplikasi utama yang dijalankan dalam jaringan komputer ini adalah :
·
Surat
elektronik
·
Diskusi
/ konferensi secara elektronik;
·
Pengiriman
berkas / file secara elektronik;
·
Akses
pada distributed database; dan
·
Fasilitas
talknet untuk kerja pada komputer yang berjauhan.
Satu
hal yang membedakan aplikasi jaringan komputer dengan teknologi lainnya adalah
tidak adanya batasan dimensi ruang dan waktu. Sebagai contoh, diskusi / seminar
/ konferensi secara elektronik dapat berlangsung kapan saja, di mana saja
bahkan tidak terikat pada batas-batas negara. Globalisasi sangat terasa dengan
adanya jaringan komputer. Tata cara komunikasi merupakan faktor penting pada
pengkaitan jaringan komputer lokal di gedung-gedung. Pemilihan tata cara
komunikasi dilakukan dengan memperhitungkan kompatibilitas dengan cara
komnukasi yang umum digunakan. Saat ini, tata cara komunikasi TCP / IP
merupakan standar yang digunakan di jaringan-jaringan komputer lokal di
gedung-gedung.
TCP
/ IP mulai dikembangkan sekitar sepuluh tahun lalu atas biaya angkatan
bersenjata Amerika Serikat. TCP / IP mengatur pengkaitan berbagai komputer
dalam jaringan yang terkait wilayah luas tanpa tergantung pada jenis saluran
fisik yang digunakan. Keandalan jaringan diawasi secara seksama selama prosees
komunikasi berlangsung. Berbagai penggunaan, seperti pengiriman surat
elektronik dan file antarkomputer dapat dilakukan dengan mudah menggunakan TCP
/ IP. Jelas bahwa proses pengembangan jaringan komputer wilayah luas akan
sangat dipermudah dengan mengadopsi tata cara komunikasi standar seperti
TCP/IP. TCP/IP saat ini tengah
giat dipelajari dan dikembangkan, antara lain di Computer Network Research
Group, PAU Mikroelektronika ITB. Keterangan cukup lengkap, berupa buku dan file
di disket komputer, source code perangkat TCP / IP dapat diperoleh secara
nonkomersial dari lembaga tersebut. Perangkat lunak beserta source code (file
program) TCP/IP untuk komputer mikro dapat diperoleh secara nonkomersial untuk
penggunaan di dunia pendidikan dan amatir radio. Pengembangan perangkat lunak ini
tengah dilakukan di lembaga tersebut untuk membuka kemungkinan pengkaitan
jaringan komputer lokal di berbagai gedung perkantoran menggunakan radio.
2. Jelaskan tentang keuntungan dan
kerugian teknologi peer to peer dan teknologi client server!
Jawab :
a a. Peer
To Peer
Keuntungan
:
·
Komputer
dalam jaringan dapat saling dapat saling berbagi fasilitas yang di milikinya
seperti hardisk ,modem dan printer
·
Biaya
relatif murah di bandingkan dengan client server
·
Tidak
membutuhkan admin yang handal
Kerugian
:
·
Percarian
solusi masalah jarigan lebih sulit
·
Untuk
kerja lebih rendah di bandingkan dengan client server
·
Keamanan
kurang
b b. Client
Server
Keuntungan
:
·
Ketika
memakai client server kecepatan akses lebih cepat
·
Manajemen
jaringan lebih bagus
·
Sistem
keamanan dan administrator jaringan lebih baik
·
Sistem
backup data yang lebih baik
Kerugian
:
·
Biaya
operasional mahal
·
Membutuhkan
tenaga kerja yang profesional dan ahli
·
Membutuhkan
administrator yang professional
3. Jelaskan tentang perkembangan
teknologi wireless yang meliputi hardware, system operasi, dan program aplikasi
yang digunakan pada perangkat wireless!
Jawab :
Wi
Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah
standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics
Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN),
802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan
Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada
jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data
yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA.
Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai
layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan
data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan
broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan
Broadband Provider (BP).
WIMAX
WiMAX
(Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda
sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar
IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur
lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki
kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi
dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping
kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open
standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang
berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang
besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections,
backhaul, dan high speed enterprise.
Yang
membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya.
Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European
Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang
cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara
standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas
di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas
penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat
digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan
ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk
menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan
BWA.
Spektrum
Frekuensi WIMAX
Sebagai
teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada
ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua
jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band
membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang
memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan
dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan
lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi
secara bebas di semua area.
WiMAX
Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed
WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4
band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3
GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu
frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara
Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit,
demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh
satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan
demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial
(BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di
sisi satelit.
Elemen
Perangkat WiMAX
Elemen/
perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi
pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel
dan asesoris lainnya. Base Station (BS) merupakan perangkat transceiver
(transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated)
dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke
beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar
WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
·
NPU
(networking processing unit card)
·
AU
(access unit card)up to 6 +1
·
PIU
(power interface unit) 1+1
·
AVU
(air ventilation unit)
·
PSU
(power supply unit) 3+1
Antena
yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area
yang akan dilayani. Secara
umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri
dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang
terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
BWA
WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses
broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX
menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa
syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA
yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX
dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point
to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan
WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada
prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat
dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan
garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat
mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan
Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta
kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX
sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service
provider skala kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih
berada dibawah kemampuan teknologi selular.
Pada
WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media
Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa
terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax
menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling
algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP
atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang
stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma
penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk
memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan
terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya
institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini
menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman
dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung.
Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat
WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi
WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan
memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar
WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi
tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena
diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur
(multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar